Thursday, April 9, 2009

Free Press Society Denmark Cetak dan Jual Kartun Rasulullah

Pelecehan terhadap Rasulullah Muhammad saw masih berlanjut di Denmark dan kali ini dilakukan oleh organisasi Free Press Society. Organisasi itu mencetak dan menjual kartun Rasulullah yang pernah dimuat oleh surat kabar Jyllands-Posten tahun 2005 lalu dan memicu kemarahan umat Muslim sedunia.

Dalam situsnya, Free Press Community menyatakan telah mencetak seribu kartun Rasulullah yang mengenakan sorban dengan sumbu bagian diujungnya, seolah-olah bom yang siap meledak. Kartun-kartun diberi nomer dan ditandatangani oleh pembuat kartunnya, Kurt Westergaard dan akan dijual dengan harga 250 dollar per kartun.

"Sekarang Anda bisa memiliki secara eksklusif gambar paling terkenal abad ini," demikian tawaran yang ditulis Free Press Society dalam situsnya.

Dalam situsnya, organisasi itu juga mengatakan bahwa Kurt Westergaard adalah orang terkenal di dunia meski sekarang ia harus hidup dibawah perlindungan aparat kepolisian. "Meski mendapatkan banyak ancaman dan rencana pembunuhan dari kelompok Islamis, dia (Westergaard) tidak pernah menyatakan penyesalannya dan sebagai seniman tidak akan pernah minta maaf," tulis Free Press Society memuji Westergaard.

Westergaard,73, adalah salah seorang kartunis yang membuat 12 kartun Rasulullah Muhammad saw yang dimuat harian Jyllands-Posten tahun 2005 lalu. Kartun-kartun yang melecehkan Rasulullah itu memicu protes umat Islam di seluruh dunia dan Westergaard sendiri menerima banyak ancaman yang memaksanya harus bersembunyi dari publik.

Tahun 2008, aparat Denmark menangkap dua orang Tunisia yang dicurigai merencanakan pembunuhan terhadap Westergaard. Tapi kedua orang itu kemudian dibebaskan tanpa proses pengadilan, setelah mereka meminta agar pemerintah Denmark mendeportasi mereka saja dengan alasan keamanan nasional.

Organisasi Free Press Society sudah menjual kartun-kartun Rasulullah itu sejak seminggu yang lalu untuk mengumpulkan dana. Presiden Free Press, Lars Hedegaard mengatakan, sejauh ini sudah terjual 200 kartun.

Free Press Society yang didirikan di Denmark pada tahun 2004, beranggotakan berbagai lapisan masyarakat mulai dari wartawan, guru-guru sekolah dan konsultan. Organisasi ini termasuk organisasi di Denmark yang anti-Islam. "Organisasi kami tidak berdasarkan pada pandangan politik apapun. Tapi menurut kami, Islam adalah ancaman terbesar bagi kebebasan berbicara," tuding Hedergaard.

Pemerintah Denmark belum mengambil tindakan apapun terhadap organisasi Free Press Society yang telah dengan sengaja mencetak bahkan menjual kartun-kartun yang melecehkan Rasulullah saw. Komunitas Muslim di Denmark juga belum bereaksi atas tindakan organisasi anti-Islam itu. (ln/aby/eramuslim)

No comments:

Post a Comment